Tentang Saling Menguatkan
Pernah mendengar istilah "saling melengkapi"?
Bagiku, tidak ada manusia yang benar-benar saling melengkapi. Manusia hidup berdasarkan pandangan dan tujuannya masing-masing. Terkadang mereka berhubungan dengan orang lain hanya sebatas dengan apa yang bersinggungan dengan kehidupannya, tidak lebih. Ketika sudah tidak memiliki alasan untuk berhubungan dengan orang tersebut, lantas semua kembali ke jalan hidup masing masing.
Bukankah pada hakikatnya manusia harus saling menguatkan diri? Karena kita diciptakan begitu sempurna oleh yang Maha Menyempurnakan. Tugas kita adalah memaksimalkan apa yang telah diberi. Konteksnya dalam hal ini adalah kekuatan diri. Kita diciptakan sama, tanpa perbedaan. Tugas kita adalah saling menguatkan. Ketika nanti dipertemukan dengan pasangan kita (entah itu pasangan hidup, pasangan kerja, atau pasangan organisasi), kita sudah punya bekal untuk kuat bersama. Teori "saling melengkapi" terkadang hanya membungkus kekuatan kita yang sebenarnya. Bukankah manusia diciptakan dalam bentuk yang sebaik-baiknya?
Dan apakah teori "tidak ada manusia yang sempurna" sudah kita tempatkan pada harfiahnya dengan benar?
"Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya." (QS. At-Tin : 4)
Tidak ada alasan untuk melemah. Berjuang itu bukan untuk sekedar saling melengkapi, tapi juga untuk saling menguatkan dan kuat itu adalah keharusan masing-masing orang.
Yuk, belajar untuk saling menguatkan.
Agar kakiku dan kakimu kuat berjalan bersama. 😳
Komentar
Posting Komentar