Tentang Kalian (Grup S BPJS-TK Camp)



Tentang kalian, aku tidak tau kata apa lagi yang hendak kulukiskan. Sebenarnya aku tak ingin membahas bagaimana awal aku bertemu atau bagaimana aku berjuang bersama kalian. Karena itu semua akan menguras habis air mataku. Tapi terlalu sayang jika tidak menulis sesuatu tentang kalian (ibarat makanan, mubadzir kalau dibuang hehehe..). Kalian sudah mengisi memori hati ini. Tentang kalian, aku ingin bercerita bagaimana rindu ini kian menyesakkan. Ini bukan soal lebay atau tidak. Ini soal rasa yang Tuhan titipkan kepadaku, yang ditunjukkan kepada kalian. Ini tentang rasa yang setiap hari hadir di sujud sepertiga malamku.

Malam masih menawarkan kesunyian yang sama. Dengan rintik hujan yang entah mengapa mengingatkanku kembali tentang sosok-sosok hebat yang mengajarkanku banyak hal. Tentang kebersamaan, tentang canda tawa, tentang impian-impian kecil yang coba kita wujudkan bersama dalam waktu yang singkat. Kalian bukan hanya teman, partner, atau sahabat. Kalian lebih dari itu. Orang-orang hebat yang ditakdirkan Tuhan untuk berada di sekelilingku. Berada di dekat kalian membuatku merasa tidak takut menghadapi setiap tantangan yang diberikan.

Terimakasih untuk bang Amrina, ka Naim, teh Dinar, kalian sudah menjadi sosok kakak dalam perjalananku. Menaiki dan menuruni bukit demi satu visi dan misi yang sama. Maafkan adikmu ini yang terlalu bersemangat sampai harus mengajak kalian menaiki dan menuruni bukit berkali-kali. Bang Am, kalau sama dia mah sudah seperti abang sendiri, ‘ngebimbing’ banget selama perjalanan. Merasa punya sosok kakak laki-laki. Ka Naim, kakak yang kerjaannya modusin teh Dinar terus selama perjalanan sosialisasi. Aku sama bang Am hanya tersenyum saja kalau jurus modusnya sudah meluncur. Teh Dinar, ah aku harus apa sama teteh yang satu ini. Maaf ya teh kalau aku selalu ketuk pintu kamar teteh subuh-subuh. Aku cuma mau memastikan teteh sudah bangun dan sholat.

Ka Fadhil, ka Rizqi, ka Andriko, ka Ridho, Ni Luh. Ini sosok-sosok pelopor kelompok S. Ka Fadhil dengan kemampuan public speakingnya yang berhasil mempresentasikan hasil kerja keras kelompok S dengan sangat baik. Pak Pres (ka Rizqi) dengan setianya selalu mengayomi kelompok S yang anggotanya ‘agak absurt’. Sabar banget Pak Pres yang satu ini. Ka Andriko, yang dari awal kenal selalu takut kalau lihat wajahnya. Terlalu serius, sampai-sampai kita yang kerjaannya bercanda langsung hening kalau ka Andriko bicara. Ni Luh dengan suaranya yang lantang. Kalau ingat Ni Luh, jadi ingat gerakan yel-yel kelompok kita, luwes banget gerakannya, haha. Ka Ridho, yang kerjaannya ngumpulin massa kelompok S. Cerminnya ka Fadhil yang kemana-mana nempel terus berdua, entah apa yang bisa memisahkan kalian berdua ka, hehehe.

Ka Dora, Firdha, Azizah, Suni. Wanita-wanita selfie yang super rame apalagi kalau udah gabung sama teh Dinar (*ups peace teh, hahaha). Kalau mereka kumpul, aku hanya diam senyum-senyum dengar ‘rumpian’ mereka. Apalah daya si hijau ini yang hanya bisa menyimak aura-aura kuning mereka. Anna, Ajeng, Nurul , Rumi, aku memang tidak begitu dekat dengan mereka. Tapi itu semua ga mengurangi rasa sayangku sama kalian ko. Iful, Apip, Rizki, Jefri ga nyangka mereka serame ini. Kenal Apip sama Rizki pas acara Fun Run BPJS Ketenagakerjaan di GBK. Baik orangnya, kocak. Kalau Iful sama Jefri, kerjaannya selfie terus. Bagus sih, jadi ada kenangan foto bersama. Jaga kameranya baik-baik ya, siapa tau kita ketemu lagi. :D

Untuk Al Kautsar, ka Kiki, dan ka Gun. Apa salahku sama kalian??? :( ini orang bertiga kalau ketemu aku diem aja, ditanya jawabnya singkat. Tapi aku tanya ke yang lain, mereka bilang kalian sama ramenya. Aku punya salah sama kalian? (tiba-tiba aura hijau menghampiri. Haha). Kalau ketemu nanti, jangan seadem itu lagi ya. :p

Pelatih Randy, inspirasi kelompok S. Selama sosialisasi banyak memberi masukan, rajin nanya di grup “Kalian dimana?”. Seperti kompas, selalu mengarahkan adik-adiknya. Lagi sibuk ngurus beasiswa S2. Semangat ya ka, do’akan kami agar bisa sehebat kakak. :)

Ini ada sebuah puisi sederhana, untuk kalian yang terus menerus menciptakan rindu di hati :)
Dalam dekap malam, ketika sunyi dan hampa datang menghampiri
Ku coba bercengkrama denga Tuhan
Air mata jatuh menetes di pipi
Ada sebaris cerita yang hendak kusampaikan
Tentang kalian, yang menguras habis canda tawa
Tentang rindu, yang terus menggelayut di dada
Aku harus apa?
Ketika hanya semangat kalian yang tersimpan dibenakku
Sedang aku, tak dapat menatap nyata senyum kalian

Dan cuplikan sebuah lagu, untuk kalian (silahkan download sendiri lagunya, dijamin melow hehe) :
“Mungkin, suatu saat nanti
Kau temukan bahagia meski tak bersamaku
Bila, nanti kau tak kembali
Kenanglah aku sepanjang hidupmu
(By: Naff, Kenanglah Aku)

Kawan, jika yang kau bicarakan adalah imipian yang besar dan melibatkan nama Tuhan, jangan pernah katakan “tidak mungkin. Selama kau memiliki Tuhan, kau akan selalu lebih besar dari masalahmu, lebih baik dari masa lalumu, dan lebih kuat dari rasa sakitmu.

Salam rindu, Della Syariyana.


Komentar

  1. I just wanna say: "I miss our spirit, all of you will always be in a special part in my heart, and I believe God will manage our meeting (again... and again) in another great time, always pray for our best! Keep in touch, teteh, akang, mbak, abang, gek, bli... miss you :")

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Matahari dan Bulan dalam Filosofi

Tuhan Tak Pernah "Menyuruh" Pergi

Filosofi Mawar di Kanan Khimar