Sepasang Bola Mata


Senja kali ini begitu mengusik,
Lewat desiran angin yang tak beraturan arahnya,
Apa yang terjadi?
Bisakah ku cerna, setiap hembusan angin yang menyeruak?
Masuk melalui dimensi hampa yang syarat akan kesunyian

Di ujung senja,
Tak hilang dari pandangan,
Sepasang bola mata yang bersinar,
Rindu yang hanyut dalam tatap yang indah
Sedang aku, hanya mampu terdiam
Saat ku curi pandang, dari sepasang bola mata yang menenangkan

Dan di senja yang tak berirama ini,
Bolehkah ku pinjam, sepasang bola mata yang ku kenang?
Tempat aku berlabuh,
Menghantarkan peluh

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Matahari dan Bulan dalam Filosofi

Tuhan Tak Pernah "Menyuruh" Pergi

Filosofi Mawar di Kanan Khimar