Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2016

Rapih dan Disiplin

Dua kata ini sepertinya sudah melekat pada diriku sejak aku menduduki bangku sekolah dasar. Rapih dan disiplin. Ya, dari kecil aku memang sudah diajarkan untuk rapih dalam berpakaian dan disiplin dalam hal waktu. Mama, tidak pernah mau melihat anaknya berpenampilan asal. Kata mama, "Walaupun pakaian harganya murah, kalau pantas untuk dipakai maka akan terlihat mahal." Setiap mama melihat kedua anaknya ini berpakaian aneh dimatanya, pasti komentarnya langsung melejit bak designer mengomentari penampilan artis di atas panggung. Detail, rinci, sistematis. Dari teori mama itulah aku belajar bagaimana berpenampilan sederhana tapi rapih dan enak dilihat. Dengan kebiasaan aku yang seperti ini, tidak heran kalau banyak komentar menghampiri. Teman-teman main di rumah dan teman-teman kuliah jika melihat caraku berpakaian, pasti celetukan pertama yang mereka ucapkan adalah "Del, ko kamu rapih banget sih. Dari ujung kepala sampai bawah kaki pasti ada satu warna senada". At...

Tentang Hujan

"Aku begitu terpaku pada hujan, Karena hujan membawa kerinduanku bersama semilir angin hingga ke ubun-ubun kurasa, Karena hujan bisikkan tentangnya yang pernah singgah di pelupuk mata ini, Maka, kusematkan do'a dibalik derai dan hujan. Jika kau suka bahkan mencintai hujan, Mengapa kau justru menggengggam payung?" Kamu tahu hal paling romantis dari hujan? Dia selalu mau kembali meski tau rasanya jatuh berkali kali. -Endlessend- Kenapa kita mengenang banyak hal saat hujan turun? Karena kenangan sama seperti hujan. Ketika ia datang, kita tidak bisa menghentikannya. Bagaimana kita akan menghentikan tetes air yang jatuh dari langit? Hanya bisa ditunggu. Hingga selesai dengan sendirinya. -Tere Liye-

Cinta dalam Diam

Bila belum siap melangkah lebih jauh dengan seseorang, cukup cintai ia dalam diam. Karena diam mu adalah salah satu bukti cintamu padanya. Kau ingin memuliakan dia dengan tidak mengajaknya menjalin hubungan, Kau tak mau merusak kesucian dan penjagaan hatinya, Karena diam mu memuliakan diri dan penjagaan hatimu, Karena dalam diam mu tersimpan kekuatan harapan, hingga mungkin saja Allah SWT. akan membuat harapan itu menjadi nyata, Hingga, cintamu yang diam itu dapat berbicara dalam kehidupan nyata, Dan jika memang "cinta dalam diammu" tak memiliki kesempatan untuk berbicara di dunia nyata, biarkan ia tetap diam. Jika memang dia bukan milikmu, waktu akan menghapus "cinta dalam diam mu" itu dengan memberi rasa yang lebih indah dengan orang yang tepat dan menjadi rahasia antara kau dengan Sang Pemilik Hatimu..

Filosofi Mawar di Kanan Khimar

Gambar
Namaku bukan Bunga, bukan pula Mawar. Della Syariyana. Tidak ada arti khusus dari namaku. "Della", aku ataupun orang tuaku tidak tau apa arti nama itu. Menurut cerita orang tuaku, nama itu merupakan salah satu nama pemain sinetron di eranya mereka (ya begitulah..). "Syariyana", itu merupakan gabungan dari nama kedua orang tuaku, "Sya" merupakan singkatan dari nama ayah, yaitu Syaefullah dan "Riyana" adalah nama mamaku, Rina Riyana. Mengenai panggilan Bunga atau Mawar, itu panggilan dari beberapa temanku sebagai ciri khas dari identitasku. Mereka memanggilku seperti itu karena aku selalu menyematkan bros berbentuk bunga mawar di sebelah kanan khimar/jilbabku. Kalau kalian bertanya "Del, kenapa harus bunga mawar?" Mungkin kalian adalah orang kesekian juta yang menanyakan hal yang sama. Hmmmm.. Awalnya, tak ada makna khusus dari bros bunga mawar yang kusematkan pada jilbab di samping telinga kananku. Aku hanya sekedar suka saj...

Kenapa Baru Memulai?

Bismillah.. "Bagiku waktu selalu pagi. Di antara potongan dua puluh empat jam sehari, bagiku pagi adalah waktu paling indah. Ketika janji-janji baru muncul seiring embun menggelayut di ujung dedaunan. Ketika harapan-harapan baru merekah bersama kabut yang mengembang di persawahan hingga jauh di kaki pegunungan. Pagi, berarti satu hari yang melelahkan telah terlampaui lagi. Pagi, berarti satu malam dengan mimpi-mimpi yang menyesakkan terlewat lagi." -Tere Liye- Assalamualaikum sahabat, ini postingan pertamaku setelah butuh waktu yang lama untuk mengumpulkan keberanian mencatat mimpi-mimpi dalam sebuah blog (tepuk tangan dulu dong hehe..) "Del, kenapa baru sekarang berani ngeblog ?" Sebenarnya udah lama punya keinginan untuk publish semua tulisan yang tersusun rapi dalam sebuah buku semenjak menginjak bangku SMA, tapi belum ada keberanian. Karena menurutku tanggung jawabnya besar ketika aku mempublikasikan sebuah tulisan. Aku harus mampu membuat tulisan yang ...