Yang Diam pun Sedang Bercerita
Masih dengan kesunyian yang sama. Aku hanya mampu mengamati semua yang pernah singgah. Pertemuan terkadang menjadi senjata pelepas rindu. Tapi, waktu belum menampakkan singgungan yang berarti. Dan, jarak terkesan menjadi sekat yang terkadang ku tangisi. Kau terlalu membisu, dengan sikapmu yang tak bisa ku terka. Semua seolah buntu. Jangankan beririsan dengan kepastian, bersinggungan dengan harapan pun masih meraba. Pada kenyataannya, diam bukan berarti tak bercerita. Apa kamu menyadari, setiap tawa yang ada diantara kebisingan percakapan kita? Ya, itu adalah cerita yang aku ciptakan. Diam, mampu menjadi pelarian bagi seseorang wanita dalam penerimaan kodratnya. Diam, mampu menjadi pelebur dalam penyampaian perasaan. Diam, sebagai sesuatu yang disangka tak mampu bersuara, apalagi bercerita. Diam adalah aku.